Pedofilia, Salah Satu Penyakit Gangguan Kejiwaan - Pedofilia, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Karena sekarang ini banyak sekali pemberitaan di media masa mengenai kelaianan tersebut. Pedofilia merupakan salah satu jenis penyakit gangguan kejiwaan pada orang dewasa ataupun remaja yang beranjak dewasa, dimana mereka biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber (masa sebelum pubertas sekitar 13 tahun kebawah).
Penderita pedofilia biasanya orang yang telah berumur di atas 16 tahun, dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari si anak yang jadi obyeknya. Penderita pedofilia bisa tertarik pada anak laki-laki atau perempuan, walaupun ketertarikannya hampir 2 kali lipat lebih banyak pada anak laki-laki. Orang yang mengidap kelainan ini biasanya mengembangkan prosedur dan strategi untuk mendapatkan akses atau kepercayaan terhadap anak-anak.
Telah dijelaskan oleh webmd.com, menurut Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders (DSM), Fourth Edition, yang dibuat oleh American Psychiatric Association, gangguan seksual yang satu ini berhubungan dengan educational value yang diperoleh saat seseorang masih kecil. Kalau yang bersangkutan tidak dapat educational value yang benar sesuai perkembangan umurnya.
Kelainan pedofilia mungkin terjadi akibat faktor lingkungan ataupun faktor trauma, dimana si penderita telah mengalami trauma berat pada waktu kecil seperti pernah menjadi salah satu korban pelecehan seksual. Trauma berat tersebut terus tersimpan di memori otaknya, sehingga dalam perjalanan hidup selanjutnya ingatan tersebut menjadi amarah terpendam dan berkeinginan melampiaskan pederitaannya.
Meskipun obat untuk penderita pedofilia masih belum ada, berbagai perawatan yang tersedia yang bertujuan untuk mengurangi atau mencegah ekspresi perilaku pedofilia dan mengurangi prevalensi pelecehan seksual terhadap anak terus dilakukan. Maka dari itu pengobatan untuk penderita tersebut harus dilakukan dengan adanya kerjasama antara penegak hukum dan profesional kesehatan. Meskipun sejumlah teknik pengobatan telah dikembangkan dan sudah di usulkan, namun tingkat keberhasilan terapi untuk penderita pedofilia sangat rendah.